なにがあっても、あきらめないで

in

Captain America: The Winter Soldier

2014 | US | Walt Disney | Joe & Anthony Russo | 136 Minutes | PG-13

Memasuki Phase 2 Marvel Cinematic Universe atau The Avengers: Age of Ultron yang akan tayang 2015 nanti, film para anggota The Avengers sudah bermunculan.  Sebelum Captain America: The Winter Soldier ini, sudah muncul Iron Man 3 dan Thor: The Dark World yang kurang memuaskan bagi saya, khususnya dalam plot cerita.

Sejujurnya, memang Marvel Cinematic Universe bagi saya setara dengan franchise Transformers, hanya sebuah film superhero yang penuh efek. Tapi Captain America ini sedikit menarik, apalagi jika dibandingkan dengan Thor yang belum mampu menjadi superhero khas dan ikonik seperti Iron Man. Dari film pertamanya, Captain America punya premise cerita yang lebih kuat ketimbang Thor yang terkesan numpang lewat untuk perkenalan tokoh The Avengers.

Awalnya saya sedikit ragu dengan sekuel Captain America ini, karena dia adalah satu-satunya superhero yang paling cupu di The Avengers dan tidak memiliki universe sendiri, karena di film yang pertama, universenya adalah masa lalu. Untungnya penulis naskah dan sutradara mampu menghasilkan cerita yang lebih berbobot dengan mengusung tema espionage, politik dan negara yang paranoid. Menjadikan Captain America: The Winter Soldier sebagai sekuel yang paling keren di Marvel Cinematic Universe.

Di sekuel kedua ini, Steve Rogers (Chris Evans) kini menjadi agen tetap S.H.I.E.L.D yang masih dikomandani oleh Nick Fury (Samuel L. Jackson) ditemani agen mata-mata yang cakep aduhai, Black Widow (Scarlett Johanson) menjalankan misi-misi berbahaya demi mempertahankan keamanan dunia. Saya sedikit kecewa, dengan rambut Black Widow yang jadi lurus gitu, padahal kalau bergelombang seperti sebelumnya lebih terlihat seksi.

Selain ditemani Black Widow, akan ada satu temen, yaitu Falcon (Anthony Mackie), yang masa lalunya sih enggak terlalu digambarkan dengan jelas asalnya gimana, untuk berusaha menguak identitas The Winter Soldier dan siapa dalang di balik semua ini.

Yang lebih menarik tentunya adalah, karena Captain America ini cupu, maka adegan-adegan aksi menjadi faktor utama dalam film ini. Dengan konstruksi adegan aksi yang minim CGI, dan porsi pertarungan tangan kosong yang terasa lebih keras, cepat, yang diakui oleh sutradara sendiri terpengaruh dari film The Raid. Memang tidak mengherankan karena The Raid membawa adegan aksi ke level yang berbeda, tentunya film-film aksi lainnya harus meningkatkan level juga.

Well, sejauh ini The Winter Soldier adalah sekuel yang paling keren di Phase 2 The Avengers, apalagi clue-clue yang tersebar di dua film sebelumnya, lebih tercerahkan di film ini, sehingga jadi penasaran untuk nonton The Avengers: Age of Ultron maupun spin-off-nya Guardians of the Galaxy.

8.5/10


by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *