Gegara nonton Life of Pi, jadi keinget tentang “Defense Mechanisms”, maklum saya termasuk suka menebak-nebak alur cerita kalo lagi nonton film, waktu mau ending saya pikir kalo Life of Pi bakal seperti film, “Shutter Island” atau “Dream House” yang bertema “defense Mechanisms” tapi ternyata enggak, entar dibahas di postingan yang lain aja. Sekarang mau bahas tentang “defense mechanisms.”
Defense Mechanisms (terjemahan bebas: Mekanisme pertahanan) bukan tentang hal-hal yang berhubungan dengan perang atau cara bertahan dari serangan. Menurut wikipedia, adalah strategi psikologis dipermainkan oleh pikiran bawah sadar untuk memanipulasi, menyangkal, atau mendistorsi realitas (melalui proses, termasuk, namun tidak terbatas pada Identifikasi, Rasionalisasi, atau pun Represi), dan untuk mempertahankan diri diterima secara sosial.
Bingung ya? sama! :ngakaks
Defense mechanisms termasuk gangguan psikologi seperti skizofrenia ataupun multiple personality disorder tapi berbeda, gangguan ini biasanya terjadi kepada orang yang mengalami kejadian besar yang mengejutkan (dan biasanya, namun tidak terbatas) karena disebabkan oleh kesalahan dirinya sendiri, sehingga terjadi denial atau penyangkalan yang membuat sebuah alternatif delusi yang seolah-olah kejadian yang mengejutkan itu tidak pernah terjadi dan berharap cerita dalam delusi itu diterima oleh orang sekitar. Biar gak bingung, Saran saya coba tonton film Dream House, kalo Shutter Island terlalu mbulet sehingga menyebabkan multi-tafsir.
hahaha, pasti ribet nyari filmnya, oke saya kasih contoh aja dengan sebuah cerita.
Di akhir tahun 2011 seorang cowok, mengunggah fotonya dan juga foto seorang cewek di facebooknya, foto itu di sebuah area ice skating. Gak beberapa kemudian, foto itu mulai dibanjiri ‘like’ dan komentar, banyak teman si cowok menganggap si cowok ini sedang PDKT ke si cewek, dan mulai ngecengin si cowok.
Beberapa minggu kemudian muncul pos di facebook bahwa, si cowok in relationship with si cewek. Wah tentu saja lumayan heboh. Di kantor tempat cowok itu bekerja teman-temannya menyelamati si cowok karena telah lulus dari jurang kejombloan dan semacamnya.
tapi menjelang tahun baru kira-kira satu bulan kemudian, status cowok tersebut menjadi single. Apa yang terjadi? dia sadar bahwa sebenarnya itu semua cuman delusi.
hahaha iye-iye, kalau kalian adalah temen saya di FB pasti tau kalo cowok itu adalah saya. :ngakaks karena itu semua defense mechanism aja bahwa saya masih gak bisa move on dari dia, ya gegara kesalahan saya juga ngajak dia nonton Transformer bulan sebelumnya :| itu pun saya ngaku ke temen yang ngajak nonton bareng, kalo cewek ini, Yorin, adalah gebetan saya saat itu. :hammers padahal kan mantan. :ngakaks
Terus yang di ice-skating itu gimana? itu emang bener. Intinya saya bisa aja kok sering ngajakin dia, dia nganggep saya kakaknya, tapi saya masih gak bisa menerima fakta bahwa dia udah jadi milik orang lain. Jadi saya menciptakan fakta-fakta dalam delusi bahwa dia masih milik saya.
Sekarang udah enggak, cuman terperangkap lagi aja dalam delusi yang berbeda. hahaha :|
Udah Jelaskan?
Leave a Reply