Setelah berkali-kali mendengar nada tulalit akhirnya nada sambung berbunyi. Sejak kemarin aku mencoba menghubungi pacar pertamaku. Aku mencoba menghubunginya. hanya sekedar ingin mengucap sepatah kata. pun mendengar suara yang sudah satu tahun tak kudengar.
“halo?”
“halo….halo”
“ya halo… apa kabar?” Jaringan yang jelek membuat suaranya tak seindah aslinya.
“halo…halo.. sori ga kedengeran…”
“halo halo.. denger?”
“ya ya denger..” katanya dengan merendahkan nada suaranya.
“masih ingat aku?” tanyaku basa-basi.
“Ingat, aku kira kamu dah lupa sama aku.”
“gak bakal deh~~”
“apa? ga denger…” suaranya kabur. dasar jaringan sialan!
samar-samar kudengar diseberang.
“siapa sih? hayo pacarmu itu yaaa?” suara seorang cewek. mungkin temannya.
“bukan. ini mantanku tau!”
kata “mantan”. hmm aku tak pernah suka dengan kata itu. padahal sebelum kami putus aku sudah bilang kalau kita jadi sahabat. jadi mengapa dia tak menggunakan kata Sahabat sebagai kata ganti aku? setidaknya kata “teman”.
“haloo.. kok diem?” katanya membuyarkan lamunanku. “ada apa telpon?”
“mmm selamat ya?”
“buat?”
“for you with him”
sebelum dia sempat berkata telpon kututup.
dan ku kembali mendengarkan lagu dari Lyla- Mantan Kekasih
Aku terpaksa menangis
aku terpaksa merintih
cahayaku semakin redup
memilukan
Reff:[*]
kau masih bisa ku lihat..
suaramu masih ku dengar..
namun kenyataan ini, mengharukan¦
seseorang disana telah memilikimu
aku kan berdosa bila merindukanmu
Reff:[**]
oh mantan kekasihku
jangan kau lupakan aku
bila suatu saat nanti kau merindukanku
datang (cepat) datang padaku
Reff:[*]
Reff:[**]
Leave a Reply