Postingan kali ini bukan tentang makanan, gambar di atas cuman mendukung tulisan aja. hehehe. Ini tentang sebuah pikiran di otak jenius saya saja. :hammer:
Saya sering berdebat dengan emak saya, untuk banyak hal, dan selalu beliau yang menang, hahaha. Dan beberapa hari kemarin saya kembali berdebat tentang pilihan hidup dan kebiasaan emak yang selalu berpikir negatif di awal. Tapi saya gak mau cerita tentang bagaimana debatnya, tapi pemikiran saya tentang pilihan hidup, bahwasanya (njiiir, pake bahwasanya) hidup ini seperti kita yang berhadapan dengan sebuah hot plate.
Analogi ini saya dapat dari menonton salah satu episode How I Met Your Mother, ada adegan di mana semuanya lagi makan di restoran dan ada sebuah makanan dihidangkan dalam hot plate, lalu Lily segera menyerbu tapi Ted bilang, “don’t touch! it’s hot! Hot Plate” tapi Lily bilang “yeah, I know!” *nyentuh hotplate* “DAMN! it’s hot!” ya kurang lebih begitu adegannya.
Nah, dari adegan itu ada pertanyaan, jika kamu baru pertama kali ngeliat hot plate apa yang akan kamu lalukan?
- Tidak menyentuhnya sama sekali, karena katanya panas.
- mencoba mendekatkan jari ke hot plate dan menyentuhnya dengan cepat untuk membuktikan bahwa emang panas.
- menempelkan hot plate ke wajah.
Dari ketiga pilihan jawaban itu, mewakili tipe-tipe orang, yang gak mau salah, yang mau bukti, dan yang bodoh. Dan petanyaan itu sama dengan pilihan hidup, dan saya adalah yang nomor dua. Orang tua memang nggak pernah mau anaknya susah makanya sering melarang-melarang, namun sering kali juga melarang tanpa alasan yang jelas. sementara anak berpikir sebaliknya dan melakukan hal bodoh. Saya sendiri, selalu mencoba menyeimbangkan hal itu, karena saya sebenernya memang benci dilarang-larang, tapi saya juga ga bisa untuk mengabaikan perkataan orang tua. Yap sama seperti menghadapi hot plate pertama kalinya, saya dibilangin sama temen, ‘awas jangan dipegang panas banget soalnya’. Namun, saya mencoba mendekatkan jari saya ke hot plate, terasa radiasi panasnya, dan saya sedikit mencolek hot plate itu, memang panas, tapi tangan saya masih baik-baik saja meski kena panas. Tapi saya bisa yakin kalau hot plate itu memang panas apalagi kalo digampar ke wajah. xD
Maka, di akhir debat itu saya bilang ke emak, ini hidup saya, ya saya tau mungkin tidak akan berhasil, tapi biarkan saya menjalaninya, tentu saja tetap dengan hati-hati, toh kalaupun nantinya tidak berhasil itu urusan saya dengan konsekuensi apa yang jadi pilihan saya. karena tiap pilihan yang diambil harus siap juga dengan resikonya. Karena hidup tidak melulu ada dijalan yang benar, tapi juga bagaimana kita bangkit dari keterpurukan. tssaaaaaaahhh. Emak aja bisa menjalani hidup yang susah, harusnya saya juga bisa. :D
Di akhir episode How I Met Your Mother, Ted justru jadi orang yang melakukan kesalahan terbesar, dia sempat berdebat dengan Lily dan mengatakan argumen yang keren sekali:
“But there are certain things in life where you know it’s a mistake, but you don’t really know it’s a mistake because the only way to really know it’s a mistake is to make the mistake, and look back, and say “Yep! that was a mistake.” So, Really, the bigger mistake would be to not make the mistake, because then you go your whole life not really knowing if something is mistake or not”
Yang kurang lebih artinya: terkadang dalam hidup ini ada hal yang kamu tau itu kesalahan, tapi kamu tidak benar-benar tau itu salah karena satu-satunya cara untuk tau itu salah adalah melakukan kesalahan itu, kemudian melihat kebelakang, dan berkata “Yak! tadi itu emang salah.” Jadi, sesungguhnya, kesalahan terbesar adalah ‘tidak melakukan kesalahan’, karena kamu akan menjalani hidupmu dengan tidak benar-benar mengetahui apakah itu salah atau tidak.
If loving you is a mistake, let me making the biggest mistake ever in my life. Karena saya akan lebih menyesal jika tidak mencintai kamu sepenuh hati saya. love you bebeb.
gambar dari sini (http://www.flickr.com/photos/75176279@N06/9034322026/)
Leave a Reply